Kamis, Oktober 30, 2025

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo saat pimpin upacara Sumpah Pemuda 2025 di Balaikota. Foto: Kris
DaerahPemerintah

Wali Kota Cirebon Ajak Pemuda Jadi Penentu Sejarah Baru di Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025

INAPOS, KOTA CIREBON.- Semangat Sumpah Pemuda kembali bergema di halaman apel Balai Kota Cirebon, Selasa (28/10/25).

Dalam suasana khidmat penuh semangat kebangsaan, Wali Kota Cirebon Effendi Edo memimpin langsung upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang dihadiri para pemuda, pelajar, dan perwakilan organisasi kepemudaan di Kota Cirebon.

Dalam amanatnya, Wali Kota menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda yang lahir pada 1928 harus terus hidup di setiap generasi muda Indonesia, termasuk di Kota Cirebon.

Hanya saja, wujud perjuangannya kini bukan lagi dengan senjata, melainkan melalui karya, inovasi, dan kontribusi nyata dalam membangun daerah serta bangsa.

“Sumpah Pemuda adalah semangat yang selalu hidup di setiap generasi. Hari ini, semangat itu harus hadir dalam bentuk semangat untuk berkarya, berinovasi, dan membangun negeri,” ujar Effendi Edo dengan nada penuh motivasi.

Tatapannya menyapu barisan para pemuda-pemudi yang hadir. Ia menyebut mereka sebagai wajah masa depan Kota Cirebon generasi yang kreatif, cerdas, dan pantang menyerah menghadapi tantangan zaman.

“Bukan hanya tenaga yang prima, tapi juga pikiran yang prima untuk membangun Kota Cirebon. Ke depan, kota kita harus lebih maju dan lebih hebat lagi,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Effendi Edo juga mengajak generasi muda untuk menumbuhkan paradigma baru: pemuda bukan sekadar pewaris masa lalu, tetapi pencipta masa depan.

“Pemuda-pemudi harus punya kreativitas tinggi untuk membangun dan meneruskan generasi sebelumnya. Saya berharap semangat itu semakin tumbuh di Kota Cirebon lebih kreatif, lebih inovatif, dan lebih berani,” harapnya.

Selain memberikan amanat pribadi, Wali Kota juga membacakan pidato resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora). Dalam pidato tersebut, Menpora mengingatkan kembali arti perjuangan masa kini yakni perjuangan di medan ilmu, kerja keras, dan kejujuran.

“Hari ini kita berdiri di bawah langit merah putih yang sama, langit yang dulu menaungi para pemuda 1928. Mereka tidak banyak bicara, mereka berani, mereka bersumpah, dan menepatinya dengan darah dan nyawa,” demikian penggalan pidato Menpora yang dibacakan Wali Kota.

Pidato tersebut menegaskan bahwa pemuda masa kini adalah ujung tombak kemajuan bangsa, yang harus teguh di tengah perubahan dunia yang cepat dan penuh tantangan.

“Jangan takut bermimpi besar. Jangan takut gagal. Kalian bukan pelengkap sejarah, kalian adalah penentu sejarah berikutnya,” tutup Effendi Edo penuh semangat.

Reporter: Kris

Editor: Redaksi Inapos 

 

58 / 100 Skor SEO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *