Misteri Hilangnya Siswi SMKN 1 Gebang: Sudah 10 Hari Tak Pulang, Keluarga dan Polisi Terus Mencari Jejak Rona
Inapos.id, Cirebon – Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gebang, bernama Rona Esih, warga Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, dilaporkan hilang sejak sepuluh hari lalu. Hingga Selasa (28/10/2025), keberadaannya masih menjadi misteri.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, melalui Kapolsek Gebang AKP Wawan Hermawan, membenarkan laporan tersebut. Ia menjelaskan bahwa Rona berpamitan kepada neneknya, Warniti, untuk belajar kelompok pada Minggu, 19 Oktober 2025, sekitar pukul 06.00 WIB. Namun hingga kini, gadis berusia belasan tahun itu belum juga kembali ke rumah.
“Sejak tanggal 19 Oktober, kami terus berupaya mencari informasi dari teman-teman sekolah maupun tetangga, tapi belum ada titik terang mengenai keberadaan Rona,” ujar AKP Wawan, Selasa (28/10/2025).
Pihak kepolisian telah menerima laporan resmi dari keluarga pada 27 Oktober 2025 dan langsung bergerak melakukan penyelidikan. Polisi kini tengah melacak jejak digital dari ponsel Rona yang masih aktif saat terakhir diketahui.
“Pemeriksaan terhadap teman-teman Rona di sekolah maupun di sekitar rumah sudah kami lakukan. Kami juga telah menyebarkan informasi melalui media agar masyarakat bisa membantu pencarian,” lanjut AKP Wawan.
Ia mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan Rona untuk segera melapor ke pihak desa atau langsung ke Polsek Gebang.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya Rona menghilang. Sebelumnya, ia pernah pergi tanpa kabar selama tiga hingga empat hari, sebelum akhirnya pulang sendiri dan mengaku berada di rumah temannya di wilayah Kuningan. Karena itu, polisi juga akan menelusuri kemungkinan Rona berada di Kuningan meskipun informasi terkait teman di daerah tersebut masih minim.
“Kami akan menelusuri kembali ke Kuningan, meskipun saat ini belum diketahui pasti lokasi tepatnya,” tutur Kapolsek.
Sementara itu, keluarga Rona tengah dirundung kekhawatiran.nPamannya, Wahyudin, mengaku baru mengetahui keponakannya hilang setelah lebih dari seminggu.
“Saya kaget waktu diberi tahu neneknya. Ini sudah yang ketiga kalinya dia pergi dari rumah. Tapi biasanya cuma satu hari, besoknya sudah pulang. Sekarang sudah hampir sepuluh hari,” ujar Wahyudin.
Menurutnya, sang ibu yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong belum mengetahui kondisi anaknya. Wahyudin mengaku sempat mencoba menghubungi Rona melalui pesan WhatsApp dengan alasan neneknya sakit, namun hanya dibaca tanpa ada balasan.
“Waktu ditelepon juga tidak pernah diangkat,” katanya.
Wahyudin menambahkan, sebelum menghilang, Rona membawa handphone dan sepeda motor. Dari keterangan beberapa teman sekolahnya, Rona sempat mengirim pesan bahwa ia tidak ingin melanjutkan sekolah dan sudah bekerja. Ia bahkan berencana pulang ke rumah untuk mengambil pakaian.
“Tapi waktu saya hubungi lagi, dia cuma balas katanya hujan, jadi belum bisa pulang. Saya khawatir yang membalas itu bukan dia, mungkin pacarnya, karena kalau ditelepon tidak pernah mau mengangkat,” ungkap Wahyudin cemas.
Kini, keluarga besar dan pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian dengan harapan Rona Esih segera ditemukan dalam keadaan selamat.***(Din)

 
			 
							 
							 
							 
							